ASIMETRIS MEDIA - Setelah bulan kemarin merilis karya ‘Pissuar'. Unit Reggae kota Garut, Dogmie Crazy, akhirnya meriliskan single kedua mereka yang diberi tajuk 'Hymnetafari'.
‘Hymnetafari' diambil dari gerakan Rastafari, sebuah gerakan agama yang berkembang di Jamaika pada dasawarsa 1930-an. Gerakan Rastafari bermula dari masyarakat Afro-Jamaika yang miskin dan tertindas di Jamaika sebagai reaksi terhadap budaya penjajahan Britania Raya pada saat itu.
Dogmie Crazy mencoba menyuarakan dan menyebarluaskan tentang tenggang rasa antar manusia tanpa melihat ras, agama, dan latar belakang. Dibalut musik reggae yang sedari dulu kental akan musik yang menyuarakan perdamaian, Dogmie Crazy menjadikan itu sebagai jati diri mereka untuk berkarya.
"Seperti lagu sebelumnya 'Pissuar' yang tak ada arti sesungguhnya, karena itu adalah gabungan dari dua kata antara Peace (dibaca Piss) dan Suar. Itu juga terjadi di lagu ini antara Hymne dan Tafari" Tutur Dicki sang gitaris sekaligus penulis lirik.
"Nyalakan harapan dan cinta yang ada di dalam hati kalian. Tak apa walau kecil, setidaknya masih terang." Tambah kawan kami Adam
Nantinya lagu ini akan mengisi album "Menara Api", yang rencananya akan berisi 6 lagu dan akan diriliskan pada awal tahun depan.
Single kedua mereka ini dirilis atas kerja sama banyak orang termasuk session player untuk memperkaya aransemen, juga studio musik untuk produksi karya terbaru mereka.
Namun kerjasama paling intens bersama Humarekords. Label rekaman tempat mereka bernaung.
Single ‘Hymnetafari’ ini sudah bisa didengarkan melalui kanal streaming musik dalam platform Spotify. Silahkan dengarkan karya terbaru Dogmie Crazy ‘Hymnetafari.’
Tentang Humarekords
Humarekords merupakan label rekaman mandiri dari Garut yang dibentuk pada tahun 2020. Secara swadaya mereka mencoba mendorong potensi musik yang ada di kota ini, mulai dari mengorganisir gigs sampai mendistribusikan karya band/musisi lokal kota Garut.***